Selasa, 11 Oktober 2022

Balada Polusi Udara dan Perubahan Iklim

Oktober 11, 2022 0 Comments

Pernah nggak sih kalian mengamati, akhir-akhir ini banyak orang yang jadi gampang jatuh sakit? Belum lagi penyakit-penyakit aneh yang tiba-tiba saja muncul dan menyerang.


Atau kalian pernah nggak sih ngerasa kesal karena baru saja mengeluarkan baju-baju untuk dijemur, eh nggak lama harus dimasukin lagi karena hujan turun. Padahal tadinya cuaca panas banget sampai-sampai tenggorokan kering.

 

Cuaca yang nggak menentu merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang memberi dampak buruk buat kita. Ngomongin soal perubahan iklim, tahukah kalian apa itu perubahan iklim?  Mengutip dari UU No 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, 

Perubahan Iklim dapat didefinisikan sebagai berubahnya iklim yang baik secara langsung dan tidak langsung diakibatkan oleh perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

Perubahan ilkim itu sebenarnya wajar terjadi sejak zaman dahulu. Tetapi akhir-akhir ini, perubahan iklim mulai terjadi secara signifikan dan mengganggu kehidupan yang ada di bumi. 


Emang Apa Sih Yang Bikin Perubahan Iklim Terjadi??

Penyebab terjadinya perubahan iklim ialah polusi, salah satunya polusi udara. Polusi udara sendiri dapat terjadi secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Salah satu contoh polusi udara yang alami ialah aktivitas gunung berapi. Sedangkan polusi udara yang diakibatkan oleh kegiatan manusia itu berasal dari asap kendaraan bermotor, limbah dari pembangkit listrik, limbah kegiatan industri seperti pabrik-pabrik, kebakaran hutan yang disebabkan karena pembukaan lahan atau Kegiatan rumah tangga.



sumber : web coolaustralia

 Kegiatan – kegiatan tersebut kemudian menghasilkan polusi dalam bentuk gas karbon dioksida, freon, metana serta nitrogen dioksida dalam jumlah yang banyak. Polusi itu kemudian terbang naik ke atmosfer dan membentuk  #SelimutPolusi. Selimut polusi ini nantinya akan membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Selimut polusi yang ada di atmosfer ini menjadi perangkap panas matahari sehingga menyebabkan suhu di bumi semakin lama menjadi semakin panas. Dari waktu ke waktu akhirnya mempengaruhi keseimbangan kehidupan yang ada di bumi, salah satunya iklim yang menjadi tidak menentu. (sumber : dlhk.jogjaprov.go.id)


Perubahan iklim tuh bawa dampak buruk ya???

Oh tentu saja perubahan iklim itu banyak membawa dampak buruk buat kehidupan kita. Ngomongin dampak perubahan iklim buat lingkungan ini, kita nggak perlu jauh-jauh. Kita sendiri pun pasti merasakan secara langsung bagaimana dampak cuaca yang nggak menentu. Yang harusnya musim hujan malah panas kering, eh pas musim kemarau malah hujan deras nggak ada matahari sama sekali. Akibatnya kita menjadi gampang sakit karena imunitas kita yang turun. Pasti kalian sering deh liat orang-orang sekitar kalian yang jatuh sakit, atau bahkan kalian sendiri yang mengalaminya?

Buat para pengusaha yang usahanya bergantung pada cuaca pun, ini dapat menyebabkan kerugian contohnya para pembuat kerupuk atau ikan asin. Karena cuaca yang terus berganti, akhirnya produk olahan mereka menjadi tidak maksimal. Selain itu ada pula petani yang mengalami gagal panen. Petani pada beberapa daerah banyak yang kesulitan mendapatkan akses air untuk menyirami tanamannya karena lama tidak turun hujan di daerahnya, ada pula yang tanamannya menjadi busuk karena hujan yang tidak kunjung berhenti.


sumber : tekno.tempo.co

Pada musim kemarau yang berkepanjangan, sering terjadi kebakaran. Bukan hanya kebakaran yang ada di hutan, di lingkungan warga pun kerap terjadi kebakaran. Pada musim hujan berkepanjangan seperti saat ini, terjadi banjir dimana mana. Selain itu pada daerah lereng yang curam dan tidak memiliki “pengaman” lagi dari pohon-pohon, rawan menyebabkan longsor.


Terus gimana dong buat mengatasi perubahan iklim ini??

Oh tenang saudara-saudaraku yang kucintai, kita punya sesuatu yang bisa mengatasi polusi dan perubahan iklim sekaligus loh. Sesuatu itu bernama "HUTAN".


Inget nggak sama pelajaran jaman sd yang ngebahas fotosintesis atau proses “memasak” makanan buat tumbuhan? Yap, salah satu bahan yang dibutuhkan oleh tumbuhan itu adalah karbon dioksida yang merupakan salah satu polusi. Selain itu, pernah nggak sih kalian pergi ke daerah yang banyak pohonnya. Tentu di sana kita dapar merasakan bagaiman udaranya terasa sejuk.dilihat dari bagaimana pohon memiliki banyak manfaat untuk kita seperti itu, maka  tidak mengherankan dengan adanya hutan akan membantu mengatasi polusi dan perubahan iklim yang terjadi.


Sayangnya kini jumlah hutan sudah banyak berkurang karena terjadinya pembukaan hutan secara besar-besaran. Hutan-hutan ini banyak mengalami alih fungsi sehingga pada akhirnya tidak mampu untuk menjalankan fungsinya. Itulah yang pada akhirnya mempercepat terjadinya perubahan iklim


Upaya #MudaMudiBumi Untuk menyelamatkan Bumi

Sebagai pemuda dan pemudi yang nantinya akan terus hidup di bumi dengan jangka waktu yang panjang, langkah-langkah penyelamatan bumi dari peruba han iklim tentu harus kita ambil. Langkah-langkah kecil seperti menghemat penggunaan listrik yang tidak digunakandengan mematikannya. Kalian dapat meluangkan waktu 1-2jam sehari tanpa bermain gadget dan menghabiskan waktu berkualitas dengan teman-teman atau keluarga


Selain itu saat merencanakan pembangunan baik bangunan pribadi maupun bangunan publik, kita harus memenuhi aturan pemerintah untuk menyediakan minimal 30% lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pada ruang terbuka hijau ini nantinya dapat kita tanami dengan pohon-pohon atau tanaman yang dapat merimbunkan lingkungan sekitar. 

Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang
sumber : sigijateng.id

Dan untuk para pelajar, mahasiswa ataupun para pekerja yang bekerja menggunakan kertas untuk kegiatan sehari-hari, kita dapat menghemat penggunaan kertas. Kertas bekas yang masih dapat digunakan sebaiknya dipergunakan kembali atau dapat didaur ulang.


Memisahkan sampah-sampah berdasar jenisnya juga dapat membantu untuk mengurangi polusi, loh. Sampah yang sudah dipisahkan, nantinya dapat diproses agar tidak menumpuk tinggi. Contohnya sampah plastik dan kaca yang dapat didaur ulang dan dipergunakan kembali nantinya, atau sampah basah seperti daun-daun kering yang dapat dijadikan pupuk kompos. Jangan membakar sampah yang ada, karena asap pembakaran sampah nantinya akan menambahn polusi yang ada. 


Selain itu, saat berpergian bersama dengan teman-teman daripada membawa kendaraan sendiri-sendiri, lebih baik membawa beberapa kendaraan yang dapat digunakan secara bersama-sama. Atau transportasi publik bisa juga loh menjadi salah satu alternatif yang kita gunakan saat ingin berpergian.


Langkah-langkah kecil yang tidak terasa memberi dampak yang besar apabila dilakukan sendiri, apabila dilakukan oleh banyak orang maka akan terasa perubahan yang terjadi. Mengutip dari buku James Clear yang berjudul Atomic Habbit, “Perubahan yang tampak kecil dan tidak penting pada awalnya akan bertambah dan berubah menjadi hasil yang luar biasa jika Anda mau bertahan selama bertahun-tahun”. Jadi ayok jangan ragu membuat perubahan kecil #TeamUpForImpact yang nantinya dapat menyelamatkan bumi tempat kita tinggal. #UntukmuBumiku.

 


Jika kalian bertanya padaku kebijakan apa yang ingin aku buat, apabila memiliki kesempatan untuk menyelamatkan bumi. Maka aku akan menjawab untuk lebih memaksimalkan transportasi publik yang ada terutama yang ada di Indonesia. Kendaraan-kendaraan transportasi yang sudah tua dan berumur, akan aku ganti dengan yang lebih baru untuk mengurangi polusi udara yang berlebihan. Selain itu untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum, aku akan membenahi jadwal kedatangan dan keberangkatan serta menambah armada transportasi.


Instagram:@bloggerperempuan

Facebook:  Blogger Perempuan Network

Twitter: @BPerempuan


Senin, 29 Agustus 2022

Lonely Death : Saat Kesepian Menemani Saat Terakhirmu

Agustus 29, 2022 0 Comments

 Pernah nggak, kamu berpikir bagaimana kamu akan meninggal di kemudian hari? Apakah kamu akan meninggal dikelilingi oleh orang-orang yang mencintaimu atau justru kamu harus pergi dalam kesepian? 

Pertanyaan itu terus menerus berputar di kepalaku setelah aku membaca buku "Things Left Behind", buku kumpulan esai yang ditulis oleh Kim Sae Byoul.  Jika kamu adalah salah satu pecinta drama korea, pasti nggak akan asing dengan drama berjudul “Move To Heaven” atau justru itu adalah salah satu drama favoritmu? Ya, drama berjumlah 10 episode yang dibintangi oleh Lee Je Hoon ini memang terinspirasi oleh buku ini. 


Jika kamu bertanya kepadaku bagaimana aku menilai buku ini, aku nggak akan ragu untuk memberi nilai 10/10. Sebagai pecinta buku fiksi yang kadang merasa kurang menikmati buku non fiksi, buku ini sangat kurekomendasikan kepada orang yang baru pertama ingin mencicipi buku non fiksi. Gaya penulisan yang menggunakan metode story telling, mampu membawaku untuk terhanyut dalam setiap cerita yang ada di dalamnya. Bahkan nggak jarang, aku meneteskan air mata karena ceritanya yang sangat menyentuh hati. 


Ada satu kutipan di buku ini yang kemudian membuat pertanyaan di awal muncul di otakku, “Kematian seorang diri dalam kesepian tanpa ada yang mendampingi bukan menunjukkan bahwa dia mati dalam kesepian, melainkan dia hidup dalam kesepian.” Dan ditambah satu berita duka dari salah satu pengajarku saat kuliah yang baru ditemukan 3 hari setelah beliau meninggal, membuat pertanyaan itu semakin terngiang dalam kepalaku.


Apa Sih Lonely Death Itu???

Di Jepang lonely death biasa dikenal dengan Kodokushi, sementara di Korea mereka mengenalnya sebagai Godoksa. Keduanya memiliki makna yang sama. Dikutip dari web The Postech Times, lonely death ialah sebuah fenomena dimana orang-orang yang hidup sendirian kemudian ditemukan meninggal sendirian setelah beberapa waktu dari waktu asli kematian mereka. Terkadang mereka ditemukan dalam hitungan hari, tapi beberapa bahkan baru ditemukan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan kemudian. Negara yang terkenal dengan angka lonely death yang tinggi ialah Jepang dan Korea Selatan dengan mayoritas korban ialah laki laki dalam usia lansia dengan rentang umur 40-60 tahun.


Kok Bisa ???

Mungkin kita bertanya-tanya, kok bisa sih ada orang yang meninggal sendirian sampai lama banget ditemuinnya, emang orang-orang sekitarnya nggak nyariin? Dari buku ini, aku bisa tahu ada banyak alasan mengapa seseorang dapat meninggal dalam kesendirian. Secara garis besar, aku menyimpulkan beberapa alasannya :

Menderita Depresi atau sakit keras

Seseorang yang menderita depresi memiliki kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan sekitarnya, baik itu dari lingkungan keluarga maupun pertemanan. Terkadang orang-orang di sekitar mereka yang tidak paham apa yang terjadi pada mereka akhirnya malah ikut menjauh. Menurut Kim Sae Byoul si penulis buku ini, sebenarnya kita dapat melihat tanda bahwa seseorang mulai menyerah dengan kehidupannya dari hal-hal kecil. Salah satunya adalah saat seseorang mulai berhenti untuk membersihkan rumahnya. Karena orang yang mulai menyerah akan hidupnya, cenderung tidak peduli dengan hal-hal kecil seperti itu.

Ada pula orang tua yang menderita sakit parah dan tidak mau keluarganya tahu hingga ia memilih untuk menyembunyikannya. Di buku ini diceritakan, bahwa ada seorang ayah yang anaknya tinggal di luar negeri. Setiap kali anaknya menghubunginya, ia mengatakan bahwa ia baik-baik saja padahal sebenarnya ia sendiri sedang dalam keadaan sakit keras. Suatu saat penyakitnya menjadi lebih parah hingga akhirnya ia pun meninggal dalam kesendirian. Anaknya yang baru tahu kemudian merasa begitu sedih sekaligus bersalah karena tidak tahu keadaan ayahnya. 


Kehidupan Yang Sibuk

Aku sibuk, kamu sibuk, kita semua sibuk berkutat dengan kehidupan masing-masing. Hingga tanpa kita sadari, terkadang kita melupakan diri kita maupun orang-orang di sekitar kita. Ditambah juga dengan pola hidup yang tidak sehat seperti makan sembarangan, kurang minum air putih dan kurang bergerak. Dampaknya, penyakit seperti jantung koroner, stroke, diabetes dan penyakit lain yang bisa kapan saja menyerang kita yang bahkan terkadang membawa kematian bersamanya. Kematian itu tak melihat apakah kita sedang bersama keluarga kita atau dalam hidup sendirian dalam perantauan.

Beberapa waktu lalu, aku sempat membaca sebuah berita yang lewat di linimasa twitterku. Walaupun bukan berita terbaru, tetapi tetap membuatku terhenyak. Tentang seorang mahasiswa yang ditemukan meninggal sendirian dalam kamar kosnya setelah mengerjakan skripsi selama tujuh hari tanpa istirahat. Pikiranku langsung teringat saat aku mengerjakan tugas akhir yang membuatku lelah secara mental dan fisik, bahkan aku hampir menyerah karena stres. Cukup sedih saat membayangkan bagaimana mahasiswa itu harus melewati semuanya sendirian, karena mungkin teman-temannya juga sedang dalam masa sibuk mengerjakan skripsi.


Terus Kita Harus Gimana???

Membaca isi buku ini dan mengamati kasus-kasus yang terjadi di sekitarku tentang masalah ini, ada beberapa hal yang bisa kita lakuin nih untuk mencegah terjadinya lonely death di sekitar kita, yaitu :

  • Saling berbagi kabar dengan orang-orang di sekitar kita. Bisa dengan keluarga atau sahabat terdekat. Dengan saling bertukar kabar ini, tidak hanya mereka jadi tahu keadaan kita tetapi kita juga tahu keadaan mereka.
  • Sesibuk apapun, jangan lupa menjaga kesehatan tubuh. Kita bisa memulai dengan hal-hal kecil seperti memilih makanan yang lebih kaya gizi, meminum air putih sesuai kebutuhan tubuh. Atau kita bisa mengambil jeda sebentar, tiap kali kita merasa kelelahan. 
  • Bukan hanya berbagi kabar, sempatkan juga waktu untuk orang-orang yang kita sayangi. Bahkan walaupun hanya sekedar pergi makan bersama selama sejam dengan teman atau mengunjungi orang tua. Beberapa temanku yang merasa kesulitan untuk bercerita lewat telepon, menjadi lebih bebas bercerita saat bertemu langsung. Dari situ aku terkadang baru tahu bahwa mereka melewati waktu yang sulit. 
  • Cari bantuan. Kapanpun kamu merasa nggak baik-baik saja, nggak masalah buat cari bantuan. Jangan malu untuk pergi ke psikolog atau psikiater. Cari teman atau saudara yang mau mendengarkanmu dan ngasih kamu dukungan. 


Sabtu, 02 Juli 2022

Males Ngeblog

Juli 02, 2022 1 Comments

 


Jadi gini, aku tuh mau curhat dikit. Tentang 1001 alasan kenapa aku malas ngeblog. 


Agak miris sebenernya tiap buka blog olaole22 dan ngeliat postingan terakhir itu bulan september 2019. Iyaaaa... Gak salah liat kok, 2019. Sekarang aja udah bulan juni tahun 2022. Itu artinya sudah hampir 3tahun blog ini dalam mode menganggur. Kalo kata anak twitter tuh, lagi mode "rest" atau "kinda ia".


Selama hampir 3 tahun ini, bukannya nggak ada keinginan sama sekali buat balik nulis. Selalu ada kok keinginan buat cerita cerita di sini atau berbagi review seperti jaman dahulu kala. Apalagi tiap awal tahun yang mana buatku juga adalah masa perpanjangan domain. Selalu kutuliskan di resolusi awal tahunku "balik nulis blog". Tapi mau gimana lagi ya, alih-alih nulis blog, aku justru kembali berkutat nulis laporan penelitian pak bos yang nggak ada ujungnya. Kalaupun nggak nulis laporan, aku malah asyik ber jbjb dan nulis cerita fanfiction di twitter sebagai anon. Tambah menganggur ajalah ini blog. 


Ueueueueue 

/mengsedih.

cr pict : NCT relay cam


Alasan lain kenapa aku jadi males nulis adalah aku udah gak begitu tertarik sama dunia makeup. Bukan... Bukan... Bukannya aku jadi gak suka makeup lagi. Cuman tuh ya, gak tau kenapa makeup udah gak bikin aku merasa "spark joy" lagi. Pernah gak sih kalian ngerasa kayak gitu? Hal hal yang dulu cuman kalian lihat aja udah bikin kalian bahagia, tapi sekarang justru berasa biasa aja. Jujur ada kesedihan tiap aku inget ini. Awalnya kubiar biarin aja, karena mikirnya paling ini cuman rasa bosen yang sebentar lagi juga bakalan hilang. Tapi iniiiii.... Omooo... Omoooo... Udah 3 tahun, rasa ini menghilang


Np : Vierra - Rasa Ini



Terus apa hubungannya sih ol, kamu gak tertarik lagi sama makeup sama nggak pernah ngeblog? 


Jadi gini saudara-saudaraku yang kusayangi. Blogku ini tuh kan ya, 90℅ isinya soal makeup kan ya. Ya walaupun ada campur campur sama hal lain. Terus terus... Bayangin kalo aku udah gak "spark joy" lagi sama si 90℅ iniiiii.... Yah sudah bisa disimpulkan lah ya apa yang terus terjadi. 


Dan alasan lain lagi. 


(alah si ola kebanyakan alasan, wuuuuuu...)

cr pict : NCT relay cam


Alasan lainnya adalah, selama 3 tahun ini bisa dibilang aku masuk masa quarter life crisis. Dimana banyak banget yang terjadi sama aku, dan bikin aku terombang ambing sama pertanyaan "who are you?". Pertanyaan yang membuatku mempertanyakan eksistensiku, alasan kenapa aku hidup, apa tujuan hidupku, apa yang bisa kulakukan. Jujur aja banyak hal yang udah aku coba selama 3tahun ini. Sampe akhirnya aku sedikit demi sedikit mulai paham sama diriku. Sedikit demi sedikit aku mulai menata hidupku, pikiranku, dan tujuan hidupku. 


Daaaaaannnnn.... Terakhir nih terakhir banget. 


Setelah perenungan dalam malam malam panjang, Aku memutuskan bakal kembali menulis lagi di blog ini. Eheeeyyyyy.... Tapi sepertinya nih ya, ola nggak akan terlalu nulis soal beauty kayak dulu. Hehehe... Yah sudah tau kan ya alasannya. 


Terus kamu mau nulis apa dong kalo nggak nulis beauty? Aku akan menulis hal hal yang selama ini tanpa aku sadari selalu nemenin aku. Hal-hal sudah jadi kecintaan aku sejak lama, tapi nggak pernah dapet spotlight penting dalam hidupku. 


Buku, series, drama, film, kpop. 


Atau bahkan hal-hal random lainnya, sesuai julukanku "ola si manusia random".


Akhir kata nih biar berasa kaya bujang bujang kpop kesukaanku kalo lagi ngomong ke fans, aku mau ngucapin terima kasih. 


“Terima kasih atas semua cinta yang sudah diberikan kepadaku. Tolong tunggulah aku sebentar lagi, dan mari kita bertemu di jalan yang berbunga. Aku akan segera kembali dan jadi pribadi yang lebih baik.”



Yehettttt.... 





Follow me @olaole22