Jumat, 27 September 2019

# Ngopcan

NGOPCAN 9 : Lipstick swatching 101


Haiii…aku kembali lagi. Kali ini aku mau cerita soal Ngopi Cantik #9 yang diadakan oleh Beautiesquad dengan tema “Lipstick swatching 101”. Narasumber ngopcan kali ini adalah kak Rissa atau mungkin beberapa dari kalian lebih mengenalnya dengan Lippielust.

Yap… Kak Rissa atau Lippielust sendiri sudah 5 tahun lebih wara wiri di dunia beauty dengan lipstick swatchingnya yang kerap dijadikan patokan oleh kita saat akan memilih shade suatu lipstick. Kak Rissa sendiri mulai menyukai lip swatching sejak lama, saat masih bekerja sebagai freelance graphic designer. Hal itu didasari dari pengalaman kak Rissa sendiri, yang saat itu kesulitan untuk mencari swatches lipstick untuk kulit Asia, terutama Indonesia. yang kemudian membuat kecewa karena tentu saja shade nya tidak cocok, dan mendorong kak Rissa untuk mulai melakukan swatching lipstick. Pada awalnya Lippielust hanya dipegang oleh kak Rissa sendiri, tapi sekarang Lippielust adalah sebuah tim. Dimana didalamnya ada yang berperan sebagai kreatif, finance, PR/Manager, videographer dan selanjutnya akan ada photo toucher juga.

Kak Rissa kemudian menuturkan untuk pengerjaan lip swatch secara keseluruhan termasuk scheduling dan blog, membutuhkan waktu seminggu. Pembagiannya sendiri misalnya hari senin digunakan oleh photographer untuk mengambil foto produk terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar tube atau lipstick tersebut tidak kotor. Lalu pada hari selasa dilakukan arm swatches. Jika produk yang diswatch tidak terlalu banyak, maka kak Rissa juga membuatkan styled arm swatches.
cr. lippielust

Baru kemudian pada hari rabu dilakukan lip swatches dari 1 produk yang terdiri dari 5 warna. 5 warna dipilih karena dirasa tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit. Dalam satu hari pengerjaan, bisa dilakukan pengambilan foto 1 – 3 brand, tergantung dari banyaknya warna yang ada. Setelah itu pada hari kamis baru dapat dibuat blog. Tim Lippielust sendiri biasanya sudah mengerjakan konten itu seminggu sebelum tayang. Kak Rissa sendiri juga pada hari kamis  dan jumat tidak pergi ke kantor, agar dapat fokus untuk mengedit dan membuat blog. 

Photo retouching atau mengedit foto itu bukanlah sesuatu yang dianggap haram, karena masih banyak orang yang memandang sebelah mata pada photo retouching. Padahal saat ini, sudah ada pekerjaan “photo retoucher” yang tugasnya untuk meng-enchance foto. Photoshop sendiri adalah software professional untuk photo editing / digital imaging, yang isinya tidak hanya untuk mengubah - ubah bentuk badan atau membuat wajah lebih bening saja biar keliatan lebih flawless dan tirus. Tetapi Photoshop itu benar-benar powerful, walaupun hanya menggunakan ponsel untuk mengambil foto, tetapi setelah diesit di photoshop, foto yang dihasilkan tampak seperti diambil oleh professional. Jadi, it's safe to say that it's important to have Photoshop too.

Kak Rissa kemudian menjelaskan hal  yang krusial saat melakukan editing foto. Salah satunya ialah jangan pernah hanya sekali mengambil foto swatches, kemudian untuk warna – warna selanjutnya diedit sesuai warna shade yang ada. Pengambilan foto harus satu – persatu sesuai produk yang ada. Walaupun begitu color correcting boleh untuk dilakukan. Hal itu karena apa yang ditangkap oleh kamera belum tentu apa yang ingin kita sampaikan sebagus apapun lighting yang digunakan. Sehingga perlu penyusaian dengan dilakukan color correcting, selama tidak dilakukan dengan berlebihan.

Tentu saja selama melakukan lip swatching tidak selamanya mulus untuk kak Rissa, terdapat tantangan yang ada. Salah satunya ialah mencari sinar matahari yang benar – benar bagus, karena kak Rissa saat itu belum mempunyai ringlight. Terlebih kak Rissa tinggal di Sukabumi yang sepanjang tahun jarang ada sinar matahari. Kak Rissa sendiri merasa sampai sekarang, sinar matahari merupakan sumber pencahayaan yang terbaik. Tantangan lainnya ialah bibir yang harus selalu siap dan tidak boleh dalam keadaan kering atau pecah – pecah. Selain itu produk lip stain juga merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh kak Rissa, karena produk lip stain yang sulit untuk dihapus.
Selain itu dengan konten yang kebanyakan tentang lisptick, tentu saja kak Rissa pernah merasa bosan. Untuk mengatasinya kak Rissa tidak melakukan apapun, dan tidak memaksakan untuk tetap bekerja saat merasa dititik jenuh.

“Sampe sekarang pun, Rissa kalau udah ngerasa jenuh, stop ngelakuin apapun. ide itu datengnya dari pikiran yang fresh, kalau pikiran kita sendiri udah capek, mental kita lagi gak bener, dipaksakan juga percuma.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Haiii guysss...Terima kasih udah mampir ke blog ku. Monggo kalo mau komen, kritik atau saran semua diterima. Tapi JANGAN TINGGALKAN LINK HIDUP yaaaa.. XOXO

Follow me @olaole22