Jumat, 22 Februari 2019

Review Little Forest : Menemukan definisi kehidupan dalam kehidupan di desa kecil (Korean Movie)

Februari 22, 2019 11 Comments

Haiii guysss….
Kali ini aku kembali dengan review film yang membekas banget di hatik, Little Forest. Iyaa..aku tau kok, ini film tahun 2018 dan ini udah tahun 2019. Thanks to banyak drama yang aku tonton, film ini akhirnya cuman numpuk di folder laptop. Tapi aku ngerasa sayang banget kalo film sebagus ini nggak dibahas.

Awal mula aku tau film ini karena ngeliat salah satu cast nya, yaitu Ryu Jun Yeol. Buat pecinta drama Reply 1988 pasti nggak asing banget sama dia. Yup, dia adalah Kim Jung Hwan yang sukses bikin patah hati banyak orang karena cintanya yang gak kesampaian  karena masalah timing. Back to this movie, aku baru ngeh pemain lainnya waktu nonton ternyata film ini juga ada Kim Tae Ri dan Jin Ki Joo. Buat yang belum tau siapa Kim Tae Ri, dia adalah lead female di drama Mr.Sunshine yang nge hits di tahun 2018 barengan sama Lee Byung Hun. Dan untuk Jin Ki Joo dia adalah Lead female di drama Come and Hug Me yang jadi salah satu favoritku di tahun 2018 kemarin.

Rekomendasi 5 Drama Korea Favorit Tahun 2018


Story
Film ini menceritakan tentang Hye Won (Kim Tae Ri) yang memutuskan untuk pindah ke desa tempat dia di besarkan dulu setelah gagal pada ujian menjadi guru. Dia selalu mengatakan bahwa alasannya pulang ialah karena lapar dan “muak” dengan makanan cepat saji yang biasa ia makan di kota.
Kim Tae Ri as Hye Won

Di desa ini dia bertemu lagi dengan sahabat sahabat masa kecil nya, Jae Ha dan Eun Sook. Jae Ha (Ryu Jun Yeol) ini juga punya kisah hampir sama dengan Hye Won. Setelah lulus kuliah dia medapat pekerjaan di Seoul. Tapi karena “muak” dengan pekerjaannya, akhirnya dia memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke desa. Di desa nya dia membantu kebun orang tuanya sampai akhirnya bisa membuat kebunnya sendiri.
Ryu Jun Yeol as Jae Ha

Sedangkan Eun Sook (Jin Ki Joo) setelah lulus kuliah dia bekerja di sebuah bank di sebuah kota kecil dekat desa itu. Karena hidupnya hanya di sekitaran desa dan kota itu, si Eun Sook ini sering mengeluh bosan dan ingin meinggalkan desanya lalu pindah ke kota besar seperti kedua sahabatnya yang lain.
Jin Ki Joo as Eun Sook

Setelah pindah ke desa tersebut, sehari – hari kegiatan Hye Won adalah berkebun dan memasak dibantu juga dengan kedua sahabatnya. Selama tinggal disana, Hye Won selalu teringat akan kenangannya dengan ibunya yang pergi meninggalkannya saat ia lulus SMA. Si Hye Won ini sebel banget dan “dendam” sama ibunya. Karena dulu waktu dia kecil dan ayahnya sakit – sakitan, ibunya mengajak keluarganya buat pindah dari kota ke desa itu. Bahkan setelah ayahnya meninggal, ibunya tetep memilih tinggal di desa. Dan saat Hye Won pulang dari ujian masuk kuliah, ibunya sudah pergi dan hanya meninggalkan surat yang tidak dimengerti Hye Won.

Review
Menurutku film ini mempunyai alur yang sangat tenang, nggak lambat yang sampai membuat kita bosen atau cepat sampai membuat kita kelabakan mengikutinya. Konflik yang ada pun tidak terlalu berat bahkan terkesan tidak ada konflik.

Di Film ini kita akan disuguhi dengan pemandangan segar di desa yang jauh dar kehidupan kota dan masih hijau. Pohon – pohon yang berubah warna sesuai musim, suara dari alam yang menyejukkan telinga. Belum lagi suguhan adegan memasak Hye Won yang sukses bikin ngiler.



Aku suka nonton film ini saat sedang penat karena pekerjaan atau kuliah, selain karena ceritanya tadi yang minim konflik dan gampang dimengerti. Menonton film ini terasa seperti liburan atau malah membuat kita ingin seperti Hye Won untuk pindah ke desa dan menjalani hidup seperti dia. Selain itu kita juga bisa melihat bagaimana para tokohnya dengan permasalahan mereka dalam pekerjaan yang membuat mereka muak dan bagaimana pilihan mereka dalam mengatasinya. Aku rasa itu cukup membukakan pikiran kita juga soal mengambil keputusan. Atau ada juga bagian dimana Jae Ha yang mengatakan pada Hye Won untuk tidak kabur dengan masalahnya dan mengatasinya, yang nggak hanya membuat Hye Won berpikir tapi juga kita berpikir soal lari dari masalah.

Untuk kekurangan dari segi cerita ataupun akting dari pemainnya tidak ada, tapi ada satu hal yang lumayan bikin mikir yaitu peralatan memasak Hye Won. Karena kalau dari ceritanya kita bisa tahu kalau Hye Won ini sebenarnya hanya pekerja paruh waktu yang gagal ujian guru sedangkan ibunya sudah lama pergi tidak kembali ke rumah. Tetapi peralatan masak yang dia pakai semuanya terlihat baru dan modern. Jujur aku agak kecewa sih liatnya, aku punya ekspektasi kalau Hye Won memasak, peralatannya bakal mirip mirip sama 3 Meal a Days yang sederhana dan masih lumayan manual. Selain hal itu, semua di film ini sudah bagus dan sangat aku rekomendasikan.



Rating : 9,5/10

Kamis, 21 Februari 2019

Beautiesquad Makeup Collaboration : Batik Makeup

Februari 21, 2019 3 Comments

Nyeong Annnnn……..
Hai gengs…kali ini aku kembali lagi dengan makeup collaboration bersama dengan Beautiesquad. Dan tema yang diambil kali ini adalah “Batik

Yuhuuu…siapa disini yang nggak tau batik.  Batik yang secara etimologi berasal dari kata “ambhatik” dalam bahasa jawa. Kata tersebut terdiri dari “amba” atau lebar atau luas dan “titik” yang berarti titik atau matik yang kemudian berkembang menjadi istilah batik, yang memiliki arti menghubungkan titik – titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.
Saat mendenga batik, apa yang kalain pikirkan?  Mungkin kalian akan teringat dengan teknik pembuatannya yang menggunakan malam(lilin) yang dipanaskan. Atau bisa jadi kalian akan teringat dengan motif atau pola nya yang beraneka ragam dan memiliki arti nya masing – masing.
Setiap tanggal 2 Oktober setiap tahun, kita memperingatinya sebagai hari batik. Hal tersebut berawal dari penetapan batik oleh  UNESCO saat sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang warisan budaya tak beda yang diselenggarakan di Abu Dhabi. Disana batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) bersama dengan warisan lain yaitu wayang, kerism noken dan tari saman.

Sekarang kita bahas soal makeup look yang aku buat ini ya. Jadi waktu mencari ide untuk makeup nya, aku menemukan banyak banget  inspirasi dari batik batik yang ada. Salah satu motif yang jadi favoritku adalah motif dengan tema tumbuhan dan bunga, karena aku merasa dua motif itu menyimpan keanggunan, kelembutan sekaligus kebebasan. Nggak tau kenapa sih aku berpikir begini. Dan salah satu bentuk yang aku suka adalah seperti di bawah ini, jadi aku berusaha membuat dengan mencontoh pola ini.


Okay sekarang kita ke tutorial nya:

1.       Pertama aku foundation dulu, karena aku menginginkan hasil yang matte maka aku menggunakan foundation L’Oreal Infallible Pro Matte shade 106 – Sun Beige

2.       Lalu aku membuat alis, aku mau alis yang warnanya coklat karena mengingatkanku dengan warna kain batik kebanyakan yang berwarna coklat.

3.       Next, aku membuat makeup mata yang simpel dan natural. Makeup mata ini bisa juga kamu gunakan jika kamu masih pemula dalam bermain makeup, untuk acara – acara seperti kondangan atau acara lainnya. Aku menggunakan palet Umbra dari Just Miss yang Tease Me. Untuk eyeliner nya aku menggunakan Maybelline Hyper Impact Liner, sedangkan eyeliner gold di bawah mata nya aku menggunakan Mizzu chrome eyeliner gel yang berwarna sparkling gold. Untuk maskara nya aku menggunakan Maybelline Push Up Drama Mascara.

4.       Untuk lipsticknya  aku suka banget sama warna ombre nya, karena aku menggunakan perpaduan warna merah dan coklat kemerahan berwarna gelap yang aku aplikasikan sedikit sedikit menggunaka Purbasari Hi-Matte Lipcream shade 06-Dahlia dan 10-Ayanna.. Lipstick yang aku gunakan untuk dasar nya adalah Maybelline Color  Jolt Matte shade “04-Show Off Nude”.


5.       Setelah selesai dengan makeup dasarnya, aku mulai mnggambar pola batik yang aku inginkan menggunakan Maybelline Hyper Sharp Liner. Aku menggunakan eyeliner ini karena dia punya ujung kuas yang kecil dan lancip.


Awalnya sebelum memutuskan menggunakan hasil yang terakhir ini aku sudah mencoba beberapa kali menggambar dengan berbagai motif. Karena merasa tidak puas dan terlalu berantakan, akhirnya aku menghapus lalu menggambar lagi hingga beberapa kali sampai aku merasa sreg dengan yang aku buat.


Nah itu tadi ceritaku soal look dari kolaborasi kali ini. Seperti biasa, jangan lupa juga dong lihat lihat look kakak – kakak lain yang kece kece.

Salah satunya adalah kak Verawati Sinaga dari blog nya momygrace.blogspot.com



Follow me @olaole22